Minggu, 31 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan

23.00 
alhamdulillah, malam ini tareweh pertama. . .
awalnya adem2 aja, tapi lama-kelamaan panas banget, keringat pada banjir. tapi, udah ikhlas aja, alhamdulillah dapat nyelesainnya. mudah2an sampai ramadhan terakhir dapat terawehnya, amin 
dimesjid ketemu sama teman-teman lama, nadia, ghina. yey bentar lagi pesantren, insya allah pesanten terakhir. harus menjalani hari-hari puasa dengan ngafal ayat, asmaul-husna, dll. sebenarnya sama dengan tahun kemaren, tapi berhubung gak diulang-ulang jadi lupa, masya allah -.- jadinya harus ngulang dan ngafal lagi. tapi gak pa2, hitung2 amal dibulan Ramadhan :))

0731

layout baru !

hhaaa alhamdulillah akhirnya dapet juga layout yang baru, sempat bingung mau milih yang man.
jengjengjeng inilah dia... #kayaknya gak bertahan lama

minggu, 31 juli 2011

DOKTER

Ini sebenarnya aku dapat dari artikel di blognya tari, karena aku suka dan sangat berharap kelak aku akan menjadi seorang dokter yang bersahaja, baik, dan bertanggung jawab dengan tugas yang telah diberikan kepadaku, amin :D

Sebuah surat untuk dokter dan mahasiswa kedokteran
Rekan sejawat yang terhormat,

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda.
Mungkin fakultas lain lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businessman bergelimang rupiah
Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.
Jika Anda ingin menjadi dokter untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para wanita. Daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis, sementara Anda alpa dari makna dokter yang sesungguhnya.

Dokter tidak diciptakan untuk itu, kawan.

Memilih menjadi dokter bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru, bukan sekadar bisa terihat tampan dengan jas putih kebanggaan, bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk hormat melihat kita lewat.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengabdian. Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan empati, ketika dengan lembut kita merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena malaria.

Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kemanusiaan, ketika kita tergerak mengabdikan diri dalam tim medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.

Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kepedulian, saat kita terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien kita.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan berbagi, ketika seorang tukang becak menangis di depan kita karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit anaknya yang terkena demam berdarah. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, kita menepuk bahunya dan berkata, “jangan menangis lagi, pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan kasih sayang, ketika dengan sepenuh cinta kita mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut di telinganya,”dik, mau diceritain dongeng nggak sama oom dokter?”

Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan ketegasan, ketika sebuah perusahaan farmasi menjanjikan komisi besar untuk target penjualan obat-obatnya, lalu dengan tetap tersenyum kita mantap berkata, “maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengorbanan, saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena anaknya demam dan kejang-kejang. Lalu dengan ikhlas kita beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.

Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita kita. Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan.

Yah, memilih menjadi dokter adalah memilih jalan menuju surga, tempat di mana dokter sudah tidak lagi perlu ada…
  

PENCAPAIAN


3.19

6 bulan lagi waktu untuk berusaha, waktu yang akan dipersiapkan untuk masa depan. masa depan yang akan membawa kebahagiaan atau entahlah aku juga tidak menerti. semua persipan sudah ku lakukan sekarang tinggal tindakan dan perwujudannya. kadang aku berfikir, aku harus bisa, pokoknya harus bisa, aku gak mau mengecewakan kedua arang tuaku yang kutau sudah susah payah untuk membiayai pendidikanku. aku gak mau aku memberikan yang tidak terbaik untuk mereka. KEDOKTERAN! sekarang itulah tujuan hidupku, itulah harapan dan cita-cita yang akan kucapai dengan usahaku. aku sangat inigin, tapi sekarang aja masih belum ada progress sama sekali, aku tahu waktu masih panjang, tapi aku gak yakin dengan cara belajar yang seperti ini akan cukup untuk mengejar ketinggalan dari teman2 yang lain. aku iri dengan mereka, mereka denagan mudah bisa mendapatkan buku apa saja yang mereka inginkan, aku gak sanggup membebankan ibu dan ayh dengan meminta banyak uang untuk membeli buku2 kumpulan soal2. satu buku itu saja sudah cukup bagiku untuk belajar, tapi masih belum banyak yang aku pelajari, walaupun ada banyak yang aku belum mengerti. aku tahu Allah, usahaku harus keras untuk dapat mewujudkan semua harapan dan cita2ku itu. mudah2an apa yang aku inginkan dapat tercapai. AMIN YA ALLAH