KETIKA SEBUAH TUJUAN DIPERTANYAKAN
Ketika sebuah tujuan di pertanyakan, ketika impian di diharapkan menjadi kenyataan. Disanalah kita mulai berpikir tentang arah tujuan hidup kita, sekarang mungkin waktu masih panjang untuk mentukan sikap, tapi berlahan-lahan waktu itu akan menyempit seiring dengan bertambahnya usia. 16 akan beranjak ke 17, usia yang sudah tidak bisa lagi dibilang anak-anak, masih banyak kewajiban yang harus diselesaikan demi pengharapan itu. Aku tahu sekarang belum mempunyai tujuan yang jelas, masih ragu dalam mengambil sebuah keputusan yang sangat berarti buat masa depanku, aku belum memahami betul kemampuanku, masih banyak yang harus aku pelajari, memang gak semua yang kita inginkan kita dapatkan secara instan. Aku ingin membahagiakan kedua orangtuaku, aku tahu tidak mudah mencari uang untuk biaya pendidikan, dalam hatiku yang terdalam aku ingin masuk stan, ntah kenapa, mungkin dengan kuliah disana aku dapat menjamin masa depanku. “meta cita-citanya mau jadi apa?” sering ada pertanyaan itu, tapi aku malah menjawab aku mau jadi dokter. Haah mungkin mulai sekarang aku harus fokuskan diriku pada satu hal yang membuatku berpikir itu jalan yang terbaik untuk hidupku. Disela-sela waktu aku sering berpikir tentang semua ini, tentang masa depanku, aku tahu dan yakin allah akan memberikan yang terbaik untuk hidupku kelak.
Sekarang mungkin aku akan berusaha semampuku untuk menuju kearah itu, sekarang aku juga tidak boleh melupakan masa remajaku, masa dimana aku dapat mengenal lebih jauh dunia, mengenal dan menambah teman, tentu teman yang dapat membawaku ke hal yang positif. Bicara tentang teman, aku tipe orang yang gak mau pilih-pilih teman, kalau aku merasa cocok dengan seseorang aku akan berteman dengannya. Sejak sd, smp dan sekarang masa sma-ku aku bisa dibilang mempunyai banyak teman. Tapi ketika dibangku sma ini aku merasakan ada hal yang berbeda ketika akau bergaul dengan teman-temanku, sekarang aku lebih terbuka dan saling mengerti, mungkin karena sekarang kami berada di posisi yang sama, saling terbuka, saling curhat, apalagi dalam masalah yang satu itu, apalagi kalau bukan masalah “cowok”. Di sekolah itu, pasti ada sesi dimana aku dan teman-temanku saling berbagi, ketika istirahat misalnya, duduk digor bareng-bareng, mulai dari yesi yang sekarang pacaran sama gilang, hah anak itu diantara kami memang mempunyai pengalaman yang banyak hahaha, dela yang semakin lengket dengan pandu, hampir 2 tahun pacaran, onit yang masih melanjutkan pedekate sama vori, tari yang mungkin sebentar lagi akan mempunyai status barunya, ulfa yang masih menyimpan rasa sukanya kepada seseorang yang jauh disana, dan aku, hah mungkin benar-benar lagi galau, masih menyimpan rasa sayang sama seseorang yang pernah ada dalam hatiku dulu, satu kata yang akan selalu aku ingat, “bodoh!” Ketika cinta itu datang kepadaku, aku begitu saja merelakannya pergi demi cinta lain rasa semu yang membuatku menyesal sampai hari ini.
“iya masih sayang sama meta, tapi bukannya gak bisa menerima meta saat ini, lagi mau fokusin ke sesuatu dulu” pernyataan ini membuat aku senang banget, setidaknya aku masih punya kesempatan walaupun aku gak tahu kapan itu akan terjadi, just waiting!